Mitos-mitos yang Menghalangi Minat Menghafal Al-Quran

Hafal Quran Sebulan

Mitos-mitos yang Menghalangi Minat Menghafal Al-Quran

29 January 2023 Artikel 0
Mitos - Mitos Menghafalkan Al-Quran

Artikel ini akan membahas tentang, “Mitos-mitos yang Menghalangi Minat Menghafal Al-Quran.”

Mitos Sulitnya Menghafal Al-Quran

Mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai proses menghafal Al-Quran dapat menghalangi seseorang dari upaya untuk menghafalkannya. Namun, ilmu pengetahuan Al-Quran menyatakan bahwa proses menghafal Al-Quran sebenarnya mudah dan dapat dilakukan oleh siapa saja yang mau.

Salah satu mitos yang sering dipercayai adalah bahwa menghafal Al-Quran sulit, padahal Allah menjamin kemudahannya. Mitos lainnya adalah hanya orang tertentu yang mampu menghafalkannya, padahal siapa pun pasti bisa menghafal Al-Quran asalkan ia mau. Firman Allah Subhanahu Wata’ala:

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا ٱلْقُرْءَانَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِن مُّدَّكِرٍ

Artinya: Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Quran untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran? (QS. Al-Qamar: 17)

Sebagaimana dijelaskan senada dalam kitab Tafsir Al-Muyassar / Kementerian Agama Saudi Arabia, Tafsir Al-Mukhtashar / Markaz Tafsir Riyadh, di bawah pengawasan Syaikh Dr. Shalih bin Abdullah bin Humaid (Imam Masjidil Haram), kemudian dalam Tafsir Al-Madinah Al-Munawwarah / Markaz Ta’dzhim al-Qur’an. Berikut ini ringkasannya,

Kami (Allah) telah membuat Al-Qur’an mudah untuk diingat, dibaca, dan diambil pelajarannya, serta mudah dipahami dan direnungkan bagi siapa saja yang ingin memahaminya dan mengambil pelajaran dari isinya. Apakah ada yang melakukan hal itu? Al-Qur’an telah dibuat mudah untuk dibaca, dihafal, dan dipahami, serta mengandung nasihat dan pelajaran bagi siapa saja yang ingin mengambilnya. Apakah ada yang melakukannya?

Orang yang memiliki kemauan untuk belajar Al-Quran pasti diberikan kemudahan oleh Allah Subhanahu Wata’ala.

Mitos Sudah Tua Sehingga Sulit Menghafal Al-Quran

Mitos lain menyatakan bahwa menghafal Al-Quran memerlukan waktu yang lama, sehingga orang tua sulit untuk menghafalkannya. Namun, Al-Quran tidak pernah menyatakan hal tersebut dan orang tua pun dapat menghafalkannya dengan berusaha. Mitos lain menyatakan bahwa orang yang sudah tua sulit menghafal Al-Quran, padahal hal ini tidak benar.

Mitos Sudah Tua Sulit Menghafal Al-Quran
Sudah usia 62 tahun pun, Alhamdulillah masih berkesempatan mengkhatamkan ziyadah hafalan Al-Quran

Mitos Penghafal Al-Quran Harus Cerdas

Mitos lain adalah bahwa menjadi penghafal Al-Quran harus memiliki otak yang cerdas, padahal setiap orang biasa pun dapat menghafal Al-Quran dan Allah akan memberikan kecerdasan kepada mereka.

Allah berfirman pada Surat Al-Baqarah Ayat 269
يُؤْتِي الْحِكْمَةَ مَنْ يَشَاءُ ۚ وَمَنْ يُؤْتَ الْحِكْمَةَ فَقَدْ أُوتِيَ خَيْرًا كَثِيرًا ۗ وَمَا يَذَّكَّرُ إِلَّا أُولُو الْأَلْبَابِ

Allah menganugerahkan al hikmah (kepahaman yang dalam tentang Al Quran dan As Sunnah) kepada siapa yang dikehendaki-Nya. Dan barangsiapa yang dianugerahi hikmah, ia benar-benar telah dianugerahi karunia yang banyak. Dan hanya orang-orang yang berakallah yang dapat mengambil pelajaran (dari firman Allah). (QS. Al-Baqarah Ayat 269).

Mitos Bahwa Penghafal Al-Quran Akan Menjadi Pengangguran

Mitos lain menyatakan bahwa penghafal Al-Quran adalah orang yang malas bekerja, padahal lowongan pekerjaan bagi penghafal Al-Quran sangat banyak asalkan hafalannya berkualitas. Ada banyak sekolah Islam terpadu, pondok pesantren tahfizh modern, rumah tahfidz, mitra karantina tahfizh dan lainnya yang masih memerlukan tenaga pendidik Al-Quran. Belum lagi ditambah dengan banyaknya permintaan belajar private membaca Al-Quran, artinya bahwa lowongan pekerjaan bagi para penghafal Al-Quran sangat terbuka lebar.

Mitos Menghafal Al-Quran Tidak Boleh Cepat-cepat

Mitos menyatakan bahwa menghafal Al-Quran tidak boleh cepat-cepat, padahal dengan membaca cepat akan banyak pengulangan yang diperoleh dan yang tidak boleh adalah tergesa-gesa. Sungguh terdapat perbedaan antara membaca cepat (Hadr/Tadwir) dengan tergesa-gesa. Tartil Hadr maupun Tartil Tadwir masih diperbolehkan bahkan dianjurkan bagi para penghafal Al-Quran supaya lebih memudahkan efisiensi waktu muraja’ah. Adapun tergesa-gesa merupakan perbuatan tercela karena mengabaikan kewajiban tartil. Allah Subhanahu Wata’ala berfirman.,

اَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْاٰنَ تَرْتِيْلًاۗ

atau lebih dari (seperdua) itu, dan bacalah Al-Qur’an itu dengan perlahan-lahan. (Q.S. Al-Muzzammil: 4).

Adapun larangan tergesa-gesa terdapat pada Surat Al-Qiyamah Ayat 16

لَا تُحَرِّكْ بِهِۦ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِۦٓ

Artinya: Janganlah kamu gerakkan lidahmu untuk (membaca) Al Quran karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.

Mitos Menghafal Ayat Baru Lebih Sulit

Mitos lain menyatakan bahwa menjaga hafalan lebih sulit daripada menghafal ayat baru, padahal sebenarnya mengulang hafalan merupakan proses mengembalikan ayat yang sudah ada di pikiran bawah sadarnya. Proses menghafalkan Al-Quran akan mengalami beberapa fase. Apabila kita husnuzhan kepada Allah maka Allah akan sesuai dengan prasangka hambanya. Selama proses menghafal Al-Quran fase tersebut dapat dijelaskan melalui 4 tahapan:

  1. Belum hafal karena belum belajar
  2. Hafalan hafal setelah dihafalkan
  3. Hafalan tersimpan karena banyaknya ayat yang ditambahkan
  4. Hafalan tahap ke-3 menjadi lancar kembali saat muraaja’ah.

Mitos Menghafal Al-Quran Hanya Bisa Dilakukan oleh Santri Pondok Pesantren

Mitos lain menyatakan bahwa menghafal Al-Quran satu-satunya harus bertahun-tahun di pesantren, padahal saat ini banyak alternatif program tahfizh Al-Quran yang dapat dipilih. Saat ini, sudah banyak alternatif program tahfizh Al-Quran yang dapat digunakan oleh siapa saja. Bisa melalui pondok pesantren ini yang tentu paling ideal, akan tetapi tidak menutup jalan lainnya untuk diikuti. Misalnya menghafal Al-Quran di Rumah Tahfidz, Sekolah Islam Terpadu, Karantina Tahfizh Al-Quran, dan bisa melalui pengajian-pengajian di masjid maupun di madrasah.

Beberapa contohnya adalah program karantina tahfizh yang dirancang khusus untuk percepatan menghafal Al-Quran, disertai dengan tadabbur terjemah sehingga hafalannya lebih melekat dan berkesan. Selain itu, ada juga program menghafal Al-Quran dalam waktu sebulan yang sudah banyak diikuti oleh banyak orang dan hasilnya cukup memuaskan. Untuk program mutqin, biasanya membutuhkan waktu tambahan selama 3 bulan.

Penutup

Secara keseluruhan, mitos-mitos yang beredar mengenai proses menghafal Al-Quran harus diketahui dan dikoreksi agar proses menghafal Al-Quran dapat dilakukan dengan lebih mudah dan efektif. Dengan mengetahui kebenarannya, seseorang akan lebih yakin pada Allah sehingga terdorong untuk belajar menghafal Al-Quran.

Ingatlah bahwa menghafal Al-Quran adalah sebuah ibadah yang dianjurkan oleh Allah, dan pasti akan diberikan kemudahan oleh-Nya. Jangan biarkan mitos-mitos (bisikan syetan) yang tidak benar itu menghalangi Anda dari menghafalkan Al-Quran. Bahkan saat siapa pun memiliki minat, dan kesungguhan menghafalkan Al-Quran maka Allah akan hantarkan kita pada komunitas para pecinta Al-Quran.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan pendaftaran

dapat ditemukan di website www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *