Memodel Hafalan Al-Quran Menggunakan Neuro Linguistic Programming (NLP)

Hafal Quran Sebulan

Memodel Hafalan Al-Quran Menggunakan Neuro Linguistic Programming (NLP)

24 June 2023 Artikel 0
Memodel Hafalan Al-Quran Menggunakan Neuro Linguistic Programming NLP

Memodel Hafalan Al-Quran Menggunakan Neuro Linguistic Programming (NLP).

Hafalan Quran merupakan salah satu hal yang sangat penting bagi umat Islam karena Quran. Namun, tidak semua orang bisa dengan mudah menghafal ayat-ayat suci Al-Quran. Oleh karena itu, diperlukan teknik yang tepat untuk memudahkan proses mempelajari hafalan Al-Quran. Salah satu teknik aplikatif yang bisa digunakan diantaranya adalah Neuro Linguistic Programming atau NLP.

NLP adalah teknik psikologi yang fokus pada hubungan antara bahasa, perilaku, dan pola pikir. Dalam konteks memodel hafalan Al-Quran, NLP dapat membantu seseorang dalam mengembangkan pola pikir dan perilaku yang lebih efektif dalam menghafal Al-Quran.

Visualisasi: Husnudzan Kepada Allah yang Menjamin Kemudahan

Salah satu teknik NLP yang bisa digunakan adalah teknik visualisasi. Dalam teknik ini, seseorang akan membayangkan dirinya sedang menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan mudah dan lancar. Dengan membayangkan hal tersebut, otak akan membentuk pola pikir yang positif dan percaya diri dalam menghafal Al-Quran.

Saat seseoang memvisualisasikan dirinya malas belajar Al-Quran maka mulai saat itulah rasa malas itu akan mereka rasakan. Namun saat mulai memvisualisasikan semangat menghafal Al-Quran dan berhusnudzan kepada Allah yang menjamin kemudahan maka semangat pun mulai bisa ditumbuhkan.

Saat pikiran kita tervisualisasi rasa semangat belajar maka tulisan di dalam ingatan bisa dimunculkan. Begitu pula sebaliknya. Oleh karena itu, sangat penting untuk mampu berhusnudzan kepada Allah termasuk selama proses menghafal Al-Quran.

Teknik Anchoring: Menjangkarkan Emosi Positif

Selain teknik visualisasi, teknik NLP lainnya yang bisa digunakan adalah teknik anchoring (penjangkaran ingatan pada pikiran bawah sadar/subconscious manusia). Dalam teknik ini, seseorang akan mengaitkan perasaan positif dengan hafalan Al-Quran.

Misalnya, seseorang akan mengaitkan perasaan bahagia dan tenang dengan saat-saat ia berhasil menghafal ayat-ayat Al-Quran dengan lancar. Dengan mengaitkan perasaan positif dengan hafalan Al-Quran, maka seseorang akan lebih termotivasi untuk terus menghafal Al-Quran.

Teknik Submodalitas Belajar

Teknik NLP juga bisa digunakan untuk mengatasi masalah-masalah yang sering muncul saat menghafal Al-Quran, seperti kesulitan konsentrasi dan mudah lupa. Dalam hal ini, teknik NLP yang bisa digunakan adalah teknik submodalitas.

Dalam teknik ini, seseorang akan mengubah cara ia memproses informasi dalam otaknya. Misalnya, seseorang yang mudah lupa saat menghafal Al-Quran bisa mengubah cara ia mengingat informasi dengan mengaitkan informasi tersebut dengan gambar atau visual, auditory, dan kinestetik.

Mengingat secara visual bisa berarti bahwa tulisan ayat-ayat Al-Quran terbayang di benak. Begitu pula saat menggunakan submodalitas belajar auditori seolah-olah terngiang dalam ingatan suara murattal hafalan Al-Quran walaupun tidak menggunakan perangkat rekaman.

Saat kinestetik ingatan biasa lebih fokus pada terjemah, yaitu seolah terlibat hanyut larut dalam makna-makna yang dibahas pada hafalan Al-Quran seiring dengan pengulangan-pengulangan.

Simpulan Menggunakan NLP Sebagai Toolset untuk Modeling

Teknik NLP dapat menjadi solusi yang efektif dalam memodel hafalan Al-Quran. Dengan menggunakan teknik NLP seperti teknik visualisasi, anchoring, dan submodalitas, seseorang bisa mengembangkan pola pikir dan perilaku yang lebih efektif dalam menghafal Al-Quran. Oleh karena itu, bagi siapa saja yang ingin meningkatkan kemampuan menghafal Al-Quran, teknik NLP bisa menjadi pilihan yang tepat.

NLP bukan sekadar berbicara tentang teknik melainkan tools untuk membuat teknik-teknik pembelajaran akselerasi apa pun yang diperlukan untuk memodel dan meniru keberhasilan para model untuk kita duplikasikan. Sebagai hasil dari studi penelitian aplikatif langsung yaitu orang-orang yang mampu mengkhatamkan hafalan Al-Quran 30 juz dalam waktu sebulan mereka melakukan hal yang sama yaitu: memiliki bacaan Al-Quran sesuai kaidah tajwid; mendisiplinkan diri dengan aturan tata tertib karantina tahfizh; menjaga kesehatan fisik, mental dan spiritual; serta mempraktikkan metode yang sudah menjadi standar karantina tahfizh yaitu menggunakan Al-Quran Yadain.

Semoga tulisan ini bisa menjadi gambaran bagi calon peserta sehingga bisa memodel keberhasilan para pendahulu kita dalam mempelajari dan menghafalkan AL-Quran. Tiada keberhasilan tanpa usaha nyata, dan setiap usaha manusia merupakan karunia dari Allah Subhanahu Wata’ala. Semoga Allah berikan keberkahan bagi kita semua, aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

WhatsApp
+6281312700100

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security