Sikap ketika Menghafal Al-Quran Sebulan

Sikap ketika Menghafal Al-Quran Sebulan

9 June 2017 Artikel 0

Sikap ketika Menghafal Al-Quran Sebulan

Setidaknya ada 4 respons pemikiran orang-orang saat mengetahui adanya program karantina hafal quran sebulan yang diselenggarakan oleh Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional.

Sikap tersebut diantaranya:

INI TIDAK AKAN BERHASIL

Mana mungkin Sebulan bisa hafal Al-Quran 30 Juz, menghafal satu juz saja susah. Butuh waktu 3-6 tahun untuk bisa hafal Al-Quran 30 juz.

Ketika mereka percaya tidak akan berhasil biasanya orang-orang tersebut tidak akan mengambil langkah nyata dalam menjalani proses Karantina Hafal Quran Sebulan dan bahkan tidak bersedia merekomendasikan pada Muslim lainnya.

Mereka telah berhasil membuktikan pada dirinya sendiri bahwa dirinya tidak mungkin berhasil Hafal Al-Quran Sebulan.

LIHAT SAJA NANTI HASILNYA

Mereka inilah tipe penonton, mereka menyaksikan bagaimana teman-teman mereka berhasil mencapai setoran hafalan yang maksimal sedangkan dirinya semakin terpuruk dan menganggap tidak mampu.

Usaha menghafal di Karantina Tahfizh belum dilakukan tetapi hanya ingin melihat hasil dari orang lain menghafal Al-Quran.

MARI KITA COBA-COBA

Orang-orang seperti ini masuk ke Karantina Tahfizh tidak untuk bersungguh-sungguh melainkan hanya untuk mengisi kekosongan waktu.

Mereka pikir menghafal Al-Quran itu ada metode-metode praktis yang tanpa usaha menghafalkannya. Sehingga nampak kecewa ketika harus mengulang bacaan hafalan setiap ayatnya apalagi harus dengan memahami terjemahnya. Mereka tidak bersungguh-sungguh mempelajarinya.

Akibatnya disiplin waktu sering dilanggar dan peraturan-peraturan sering diabaikan sehingga pilihan bagi mereka tersebut adalah mengundurkan diri atau dikeluarkan dari karantina tahfizh karena indisipliner.

SAYA AKAN IKUTI 100%

Selamat, Andalah yang beruntung. Sebab Anda bersedia untuk mengikuti berbagai macam prosedur dan langkah-langkah untuk menjadi penghafal Al-Quran melalui sistem akselerasi Karantina Hafal Qur’an Sebulan.

Sampai di sini mungkin Anda mulai berpikir untuk mencari jadwal Karantina Tahfizh. Atau mungkin Anda masih bertanya-tanya:

  1. Bagaimana cara menghafal Al-Quran dengan cara menikmati tadabbur padahal belum bisa bahasa Arab?
  2. Bagaimana caranya di usia saya sudah tua supaya bisa hafal Al-Quran?
  3. Saya belum lancar baca Al-Quran bagaimana supaya bisa menghafal?
  4. Sehari semalam baca Al-Quran 10-12 jam bagaimana supaya saya kuat?
  5. Bagaimana Metode Yadain bisa untuk percepatan menghafal Al-Quran?
  6. Tahsin seperti apa yang mendukung percepatan?
  7. Konseling, coaching dan terapi yang bagaimana supaya bisa mengatasi kesulitan hafalan saya?
  8. Bagaimana cara melatih visualisasi imajinasi tadabbur padahal saya sudah baca terjemahnya?

Insya Allah, nanti semoga Allah bukakan solusinya di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Penasihat kami yaitu Dr. Ahsin Sakho Muhammad, MA, Alhafizh. Beliau mengatakan bahwa, “Masyarakat Indonesia semakin percaya dengan kontinuitas Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional yang hampir setiap bulannya mewisuda meluluskan para penghafal Al-Quran. Alhamdulillah.”

Sempurnakan ikhtiar dan pasrahkan semua hasilnya pada Allah Subhanahu Wata’ala. Anda pun bisa, Insya Allah pasti bisa.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *