Mukjizat Hafalan Quran Fenomena Akselerasi Karantina Tahfizh

Hafal Quran Sebulan

Mukjizat Hafalan Quran Fenomena Akselerasi Karantina Tahfizh

25 June 2023 Artikel 0
Mukjijat Hafalan Quran - fenomena Karantian Tahfizh

Tidak seluruh proses dalam penghafalan Al-Qur’an dapat dijelaskan secara rasional, empiris, atau sistematis. Hal ini karena proses tersebut melibatkan mukjizat Al-Quran yang hanya bisa dianugerahkan oleh Allah. Terdapat fenomena di mana seseorang mampu menghafal satu halaman Al-Qur’an dalam waktu 5-11 menit – sebuah prestasi yang tampaknya tidak masuk akal, namun kerap terjadi, terutama di minggu-minggu akhir menjelang wisuda Karantina Tahfizh.

Untuk mewujudkan fenomena serupa, kita perlu belajar dari peserta karantina tahfizh yang telah merasakannya. Mereka biasanya menunjukkan ciri-ciri umum seperti berikut: fasih membaca Al-Qur’an sesuai kaidah tajwid, memahami tadabur bahasa Arab atau menggunakan terjemahan bahasa Indonesia, dan menunjukkan semangat dan ketekunan dalam menghafal Al-Qur’an. Selain itu, mereka juga menggunakan metode Yadain Litahfizhil Qur’an.

Inti dari metode Yadain Litahfizhil Qur’an adalah kemampuan peserta untuk membayangkan huruf-huruf Al-Qur’an di dalam pikirannya – sebuah konsep yang disebut Al-Qur’an Virtual, serta kemampuan untuk memahami alur terjemahan atau visualisasi tadabur.

Fenomena akselerasi dalam menghafal Al-Qur’an, misalnya menghafal satu halaman dalam 5 menit, sering terjadi pada peserta yang menghafal surat Al-Baqarah halaman terakhir atau pada peserta yang telah menghafal Al-Qur’an 20 juz ke atas. Rahasianya adalah banyaknya kata-kata yang mirip dan berulang dalam dzikir dan doa.

Calon peserta karantina tahfizh ditekankan untuk sejak awal menerapkan standar metode dan SOP yang digunakan di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional. Tujuan dari penerapan ini adalah untuk memfasilitasi muraja’ah hafalan. Program karantina tahfizh merupakan program khataman perdana, yang berarti fokusnya adalah untuk mengkhatamkan Al-Qur’an terlebih dahulu. Namun pada prakteknya, hafalan tersebut tetap harus dimuraja’ah dalam program mutqin 3 bulan.

Sejatinya, ini adalah persoalan hidayah. Kemauan untuk membaca Al-Qur’an secara berulang-ulang adalah bagian dari hidayah itu sendiri, bagi mereka yang mau menjemputnya. Tidak semua hal harus masuk akal, yang lebih penting adalah masuk dalam iman. Semoga kita senantiasa diberikan kesetiaan untuk mempelajari Al-Qur’an.

Pusat Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Alamat: Jalan Raya Objek Wisata Cibulan Maniskidul Jalaksana Kuningan Jawa Barat Indonesia www.hafalquransebulan.com


Yadi Iryadi, S.Pd
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security