Mengapa isi pikiran pemimpin berbeda dengan para pelaksana?…

Hafal Quran Sebulan

Mengapa isi pikiran pemimpin berbeda dengan para pelaksana?…

20 December 2020 Artikel 0

Menjadi pemimpin yang efektif dengan cara mempelajari cara berpikir. Tulisan ini sangat menggairahkan karena Anda akan memiliki keterampilan berpikir yang bisa jadi belum terpikirkan sebelumnya.

Jika Anda ingin menjadi pemimpin yang membawa perubahan efektif pada organisasi Anda maka bacalah sampai tuntas.

Terkadang kita harus melihat gambaran besar dari suatu hal dan terkadang harus melihat detail-detail hal-hal kecil yang fundamental yang sering kali diabaikan oleh orang-orang karena memang tidak bisa dilihat kecuali dengan cara tertentu.

Ini merupakan aplikasi dari ilmu NLP (Neuro Linguistic Programming) yakni teknik NLP ‘chunking’ yang terbagi menjadi tiga, yaitu chunk up, chunk down, dan chunk side.

Chunk up yaitu seperti kemampuan berpikir untuk zoom out untuk melihat peta besar dan chunk down seperti halnya kemampuan berpikir untuk melihat hal-hal detail dari sebuah peta suatu hal atau zoom in pada hal-hal teknis.

Ada lagi yaitu chunk side yaitu berpikir dengan cara menggeser ‘posisi ke kiri’ atau ‘ke kanan’ untuk suatu hal yang sama atau serupa agar gambaran suatu hal bisa lebih jelas.

Cara berpikir seperti ini bukan hanya bisa dipraktikkan pada aplikasi ‘Google Earth’ melainkan juga pada suatu hal dari suatu permasalahan untuk menemukan solusi yang tepat.

Biasanya karakter pimpinan terbiasa melakukan chunk up fokusnya pada pencapaian gambaran umum sehingga tidak bisa melihat detail-detail dari persoalan di lapangan. Adapun para pelaksana biasanya hanya melakukan chunk down yaitu tugas-tugas yang sifatnya detail dan spesifik sehingga kurang mampu melihat gambaran umum (chunk up).

Sering kali para pimpinan dalam suatu organisasi dibuat jengkel oleh para pelaksana karena mereka mengerjakan tugas tidak sesuai dengan instruksi yang sifatnya umum. Sedangkan para pelaksana dibuat bingung dengan instruksi umum yang tidak mendetail sehingga membuat keputusan yang justru bertolak belakang dari gambaran besar yang hendak dicapai.

Seorang pemimpin yang sukses biasanya memiliki kemampuan alami untuk melakukan chunk up, chunk down, dan chunk side. Yakni mempertimbangkan tujuan besar dengan cara melakukan detail-detail tugas untuk mencapai niat, visi, dan misi organisasi. 

Dalam NLP (Neuro Linguistic Programming), hampir semua keberhasilan seseorang dapat ditiru. Teorinya begitu, praktiknya kurang lebih begitu. Bisa kurang, bisa lebih tapi tidak mungkin sama persis yang jelas Insyaa Allah mencapai hasil mendekati sama.

Chunk up, chunk down, chunk side merupakan keterampilan alami yang dimiliki oleh para pimpinan dalam organisasi sekalipun mereka belum pernah belajar NLP (Neuro Linguistic Programming). Namun dengan NLP, justru Anda pun jadi tahu bagaimana cara mereka berpikir.

Tulisan ini berangkat dari pertanyaan calon mitra YKTN, mengapa program Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional di YKTN Pusat terus menerus dapat dilaksanakan sekalipun dalam keadaan pandemi Covid-19?…

Tentunya jawaban yang “chunk up” yaitu semua atas pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala.

Adapun jawaban “chunk down” yaitu melalui ikhtiar para pelaksana yang pekerjaan mereka sangat spesifik sesuai dengan bidang keahlian masing-masing.

Contoh berpikir chunk side?… Contohnya, ada banyak cara lain untuk mencapai suatu keberhasilan menghafal Al-Qur’an. Artinya bahwa selalu membuka diri untuk selalu belajar dan tidak fanatik pada satu cara. Jika itu lebih efektif maka ambilah cara tersebut.

Chunk side bisa juga diaplikasikan untuk mencari alternatif yang lebih efektif untuk tujuan yang sama.

Semoga bermanfaat dan menjadi amal jariyah. Aamiin.

 

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Licensed Practitioner of NLP

Informasi dan pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security