Penjelasan Makna Muslim Sejati dan Hakikat Hijrah

Hafal Quran Sebulan

Penjelasan Makna Muslim Sejati dan Hakikat Hijrah

19 April 2024 Artikel 0

Pondok Pesantren bukan hanya tempat untuk mempelajari ayat-ayat suci Al-Quran, melainkan juga menjadi wadah bagi umat Islam untuk berhijrah menuju kehidupan yang lebih baik. Di pesantren, para santri tidak hanya diajarkan ilmu agama, tetapi juga dididik untuk menjadi pribadi yang berakhlak mulia, beriman, dan bertaqwa kepada Allah SWT.

Bagi umat Islam, mempelajari ajaran agama Islam merupakan hal yang penting untuk menjadi muslim yang baik. Pesantren menjadi tempat yang tepat untuk mempelajari agama secara mendalam, baik bagi kaum muslimin maupun muhajir (orang yang berhijrah). Di pesantren, para santri akan dibimbing oleh para ustadz dan ustadzah yang berpengalaman dan berilmu pengetahuan luas.

Hadis berikut ini diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Muslim akan menjelaskan tentang dua konsep penting dalam Islam, yaitu: hakikat seorang muslim dan hakikat orang yang berhijrah.

Hadits ini memiliki sanad yang kuat dan diriwayatkan oleh beberapa perawi terpercaya.

حَدَّثَنَا آدَمُ بْنُ أَبِي إِيَاسٍ قَالَ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ أَبِي السَّفَرِ وَإِسْمَاعِيلَ بْنِ أَبِي خَالِدٍ عَنْ الشَّعْبِيِّ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ بْنِ عَمْرٍو رَضِيَ اللَّهُ عَنْهُمَا عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْمُسْلِمُ مَنْ سَلِمَ الْمُسْلِمُونَ مِنْ لِسَانِهِ وَيَدِهِ وَالْمُهَاجِرُ مَنْ هَجَرَ مَا نَهَى اللَّهُ عَنْهُ قَالَ أَبُو عَبْد اللَّهِ وَقَالَ أَبُو مُعَاوِيَةَ حَدَّثَنَا دَاوُدُ هُوَ ابْنُ أَبِي هِنْدٍ عَنْ عَامِرٍ قَالَ سَمِعْتُ عَبْدَ اللَّهِ يَعْنِي ابْنَ عَمْرٍو عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَقَالَ عَبْدُ الْأَعْلَى عَنْ دَاوُدَ عَنْ عَامِرٍ عَنْ عَبْدِ اللَّهِ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ

Artinya:

Telah menceritakan kepada kami Adam bin Abi Iyas, ia berkata:

Telah menceritakan kepada kami Syu’bah, dari Abdullah bin Abi as-Safar dan Isma’il bin Abi Khalid, dari asy-Sya’bi, dari Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi ﷺ, beliau bersabda:

“Hakikat seorang muslim adalah yang tidak mencelakai orang-orang muslim lainnya dengan lisan dan tangannya; dan hakikat orang yang berhijrah adalah yang mampu meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah.”

Abu Abdillah berkata: Dan Abu Mu’awiyyah berkata: Telah menceritakan kepada kami Daud bin Abi Hind, dari ‘Amir, ia berkata: Aku mendengar Abdullah bin ‘Amr, dari Nabi ﷺ. Dan berkata Abdul A’laa, dari Daud, dari ‘Amir, dari Abdullah, dari Nabi ﷺ (HR. Bukhari).

Penjelasan Hakikat Seorang Muslim

Hadis ini menyebutkan bahwa hakikat seorang muslim adalah tidak mencelakai orang lain dengan lisan dan tangannya. Hal ini berarti seorang muslim sejati harus menjaga lisan dan perbuatannya agar tidak menyakiti orang lain, baik secara fisik maupun verbal.

Beberapa contoh perilaku yang dapat mencelakai orang lain termasuk:

  • Ghibah (membicarakan keburukan orang lain)
  • Fitnah (menyebarkan berita bohong atau provokasi)
  • Namimah (membawa-bawa berita bohong antar dua orang)
  • Makian dan cacian
  • Kekerasan fisik

Seorang muslim sejati harus berusaha untuk menghindari perilaku-perilaku tersebut dan selalu menjaga lisan dan tangannya agar tidak menyakiti orang lain.

Penjelasan Hakikat Orang yang Berhijrah

Hadis ini juga menjelaskan bahwa hakikat orang yang berhijrah adalah meninggalkan apa yang dilarang oleh Allah. Hijrah dalam konteks ini tidak hanya merujuk pada perpindahan tempat tinggal, tetapi juga meninggalkan kebiasaan buruk dan perbuatan tercela.

Beberapa contoh perbuatan tercela yang harus ditinggalkan oleh orang yang berhijrah termasuk:

  • Syirik (menyekutukan Allah)
  • Zina (perzinahan)
  • Riba (pengambilan bunga uang)
  • Judi (perjudian)
  • Minum khamer (minuman beralkohol)

Orang yang berhijrah harus berusaha untuk meninggalkan semua perbuatan tercela tersebut dan senantiasa berusaha untuk melakukan perbuatan yang baik dan terpuji.

Hadis ini memberikan panduan penting tentang bagaimana menjadi seorang muslim sejati dan bagaimana melakukan hijrah yang benar. Menjadi seorang muslim sejati berarti menjaga lisan dan perbuatan agar tidak menyakiti orang lain, dan melakukan hijrah berarti meninggalkan semua perbuatan tercela dan senantiasa berusaha untuk melakukan perbuatan yang baik dan terpuji.

Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Pondok pesantren menjadi tempat yang tepat untuk memupuk keimanan dan ketakwaan, serta mempersiapkan diri untuk menjadi muslim sejati maupun tempat berhijrah yang semoga Allah jadikan banyak manfaat bagi umat. Aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Informasi dan Pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

WhatsApp
https://wa.me/6281312700100

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *