Menghafal Al-Qur’an: Memori Abadi dan Pencerahan Ilahi

Hafal Quran Sebulan

Menghafal Al-Qur’an: Memori Abadi dan Pencerahan Ilahi

20 June 2023 Artikel 0
Menhafal Quran_hafalquransebulan

Menghafal Al-Quran adalah tahapan dasar dan esensial dalam meraih hikmah Quran. Sebagaimana disampaikan dalam Quran,,

بَلْ هُوَ اٰيٰتٌۢ بَيِّنٰتٌ فِيْ صُدُوْرِ الَّذِيْنَ اُوْتُوا الْعِلْمَۗ وَمَا يَجْحَدُ بِاٰيٰتِنَآ اِلَّا الظّٰلِمُوْنَ 49.

“Sebenarnya, Al-Qur’an itu adalah ayat-ayat yang nyata di dalam dada orang-orang yang diberi ilmu.”

(Q.S. Al-‘Ankabut: 49).

Prof. DR. Mahmud al-Dausary memberikan penjelasan, bahwa orang-orang berilmu memiliki Al-Qur’an terpatri dalam hati mereka sebagai pedoman hidup dan sumber ilmu pengetahuan.

Allah SWT berfirman kepada Nabi Muhammad SAW seperti disebutkan dalam hadis Qudsi,

“Diriwayatkan oleh Muslim Hadis sahih sumber: https://hadeethenc.com/id/browse/hadith/10409

Terjemah dalam bahasa Indonesia: Dari ‘Iyāḍ bin Ḥimār Al-Mujāsyi’ī -raḍiyallāhu ‘anhu-, bahwasanya Rasulullah -șallallāhu ‘alaihi wa sallam- pada suatu hari dalam khutbahnya bersabda, Perhatikan pada bagian kalimat berikut ini, “Sesungguhnya Aku mengutusmu untuk menguji dirimu dan Aku menguji denganmu. Dan Aku telah menurunkan sebuah kitab kepadamu, yang tidak akan luntur karena air, engkau membacanya di kala tidur maupun terjaga.

Makna dari firman ini adalah bahwa Al-Qur’an yang mulia ini terjaga dalam hati umat muslim, tidak akan mengalami kepunahan atau dilupakan, dan tetap abadi sepanjang masa.

Salah satu nikmat terbesar yang diberikan Allah SWT kepada umat-Nya adalah kemudahan dalam menghafal Al-Qur’an Al-Karim. Allah berfirman dalam Al-Qur’an,

وَلَقَدْ يَسَّرْنَا الْقُرْاٰنَ لِلذِّكْرِ فَهَلْ مِنْ مُّدَّكِرٍ

“Dan sesungguhnya telah Kami mudahkan Al-Qur’an untuk pelajaran, maka adakah orang yang mengambil pelajaran?”

(Q.S. Al-Qamar: 17, 22, 32, dan 40)

Kenyataan ini terbukti dengan banyaknya orang yang telah hafal Al-Qur’an, baik orang Arab maupun non-Arab, yang dengan hati-hati dan tanpa kesalahan menghafal setiap kalimat dan hurufnya, meski beberapa dari mereka bahkan tidak memahami bahasa Arab sama sekali. Menariknya, beberapa di antaranya mampu membaca dengan qira’at yang tujuh atau sepuluh tanpa melihat mushaf.

Imam Abu Hasan Al-Mawardi merujuk pada kemudahan ini sebagai bukti keajaiban Al-Qur’an dan karakteristik yang membedakannya dari kitab-kitab lainnya. Dia menyatakan bahwa, “Di antara bukti kemukjizatan Al-Qur’an adalah dimudahkan-Nya ia bagi semua lisan (bahasa), sehingga non Arab pun yang tidak bisa berbahasa Arab mampu menghafalnya. Dan tidak ada kitab yang dapat dihafal sepertinya. Yang demikian itu tidak lain sebagai pertanda keistimewaanan Ilahi, di mana Dia mengutamakannya dari kitab-kitab selainnya.”

Rasulullah SAW memandu umatnya untuk menghafal Al-Qur’an dan selalu memberikan preferensi kepada sahabat-sahabatnya yang menghafal Al-Qur’an. Misalnya, dalam pertempuran, beliau memberikan panji-panji Islam kepada sahabat yang paling banyak hafalannya.

Jika beliau mengirim ekspedisi militer, pemimpin yang dipilih adalah yang paling baik hafalannya. Bahkan, orang yang meletakkan jenazah di liang lahat adalah orang yang paling banyak hafal Al-Qur’annya. Sebagai mahar, beliau menikahkan seorang pria dengan hafalan Al-Qur’annya.

Menghafal Al-Qur’an bukanlah sekadar ritual, tetapi simbol dari peran penting Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari umat Islam. Menghafal Al-Qur’an adalah cara untuk membuka pintu menuju pengetahuan ilahi dan menjadikan hidup ini lebih berarti.

Beliau, Rasulullah SAW, terus mendorong umatnya untuk menghafal Al-Qur’an. Karena tidak hanya sekedar menghafal, tetapi juga memahami dan melaksanakan ajarannya dalam kehidupan sehari-hari. Jadi, hafalan Al-Qur’an tidak hanya sebagai simbol spiritualitas, tetapi juga sebagai suatu pengetahuan yang harus dipahami dan diimplementasikan dalam kehidupan nyata. Dengan menghafal Al-Qur’an, kita tidak hanya mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memperkaya diri dengan kebijaksanaan dan ilmu pengetahuan.

Al-Qur’an sendiri telah dijamin oleh Allah SWT sebagai kitab yang mudah dihafal. Hal ini tentu menjadi keajaiban tersendiri, mengingat Al-Qur’an terdiri dari ribuan ayat dengan makna dan hukum yang mendalam.

فَإِنَّمَا يَسَّرْنَٰهُ بِلِسَانِكَ لَعَلَّهُمْ يَتَذَكَّرُونَ

Allah berfirman dalam Al-Qur’an: “Kami telah memudahkan Al-Qur’an dalam bahasamu, agar mereka mendapat peringatan” (Q.S. Ad-Dukhan: 58).

Dalam ayat ini, Allah berfirman bahwa Dia telah memudahkan Al-Qur’an dalam bahasa kita sehingga kita dapat memahaminya dan mendapatkan pelajaran darinya.

Keajaiban lain dari Al-Qur’an adalah keabadiannya. Meski telah berabad-abad, Al-Qur’an tetap sama dan tak berubah. Tidak ada satu pun kata atau huruf yang berubah sejak pertama kali diturunkan.

Hal ini tentu membuktikan bahwa Al-Qur’an adalah firman Allah SWT yang kekal dan abadi. Sehingga, ketika kita menghafal Al-Qur’an, kita sebenarnya sedang menghafal firman Allah yang tak akan pernah berubah sepanjang masa.

Maka, menghafal Al-Qur’an bukanlah sekadar hafalan. Lebih dari itu, Al-Qur’an adalah petunjuk hidup, sumber hikmah, dan ilmu pengetahuan. Dengan menghafal dan memahami Al-Qur’an, kita tidak hanya mendapatkan kebaikan di dunia, tetapi juga di akhirat.

Oleh karena itu, marilah kita terus menghafal Al-Qur’an dan memahami maknanya, agar kita bisa menjadikannya sebagai petunjuk dalam menjalani kehidupan ini dan meraih kebahagiaan di akhirat.

Menghafal Al-Quran bagi setiap orang dengan berbagai latar belakang pendidikan dan profesi apapun bisa dimulai dari program pendek seperti karantina hafal quran sebulan atau program pendek karantina tahfizh 2 hari di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional.

Menghafal Al-Qur’an: Memori Abadi dan Pencerahan Ilahi. Apabila bukan kita yang menghafalkannya maka Al-Quran akan tetap abadi dalam hafalan orang lain. Oleh karena itu, mari memohon pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala semoga diberikan kemudahan dan kelancaran serta mendapatkan kenikmatan pencerahan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam kitab suci Al-Quran, Aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.,
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

 

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security