Mengefektifkan Pancaindra untuk Menghafal Al-Quran

Hafal Quran Sebulan

Mengefektifkan Pancaindra untuk Menghafal Al-Quran

7 July 2023 Artikel 0
Pancaindra untuk Menghafal Al-Quran

Mengefektifkan Pancaindra untuk Menghafal Al-Quran

Setiap individu adalah unik, menawarkan kekhasan tersendiri dalam berbagai aspek kehidupan termasuk dalam menghafal Al-Quran. Proses hafalan Al-Quran, meski tampak rumit, dapat dimudahkan dengan optimalisasi penggunaan pancaindra kita. Untuk mengoptimalkan hafalan, tidak cukup hanya mengandalkan satu indra saja, tapi semua indra kita: penglihatan, pendengaran, dan ucapan. Inilah yang akan kita telaah lebih lanjut dalam artikel ini.

Al-Quran, kitab suci umat Islam, memberikan petunjuk dan hikmah bagi siapa saja yang mencari kebenaran. Firman Allah dalam Al-Quran, Al-Baqarah (2:121) mengatakan:

“الذين آتيناهم الكتاب يتلونه حق تلاوته أولئك يؤمنون به”

Terjemah Indonesia, “Orang-orang yang telah Kami berikan kitab (Al-Quran) kepadanya, mereka membacanya dengan haq tilawatinya. Mereka itulah yang beriman kepadanya”.

Ini menunjukkan betapa pentingnya menghafal dan membaca Al-Quran dengan cara yang benar.

Pertama, kita perlu melibatkan indra penglihatan kita. Saat kita membaca dan menghafal Al-Quran, kita harus melihat dengan teliti halaman yang mau dihafalkan. Semakin sering kita melihat, semakin terekam detail ayat dalam ingatan kita.

Dalam Hadits yang diriwayatkan oleh Abu Daud, Rasulullah SAW bersabda:

“اذهبوا فتعلموا القرآن وتعلموه” artinya, “Pergilah maka pelajarilah oleh kalian yaitu Al-Quran, lalu ajarkanlah”.

Kedua, kita juga perlu melibatkan indra pendengaran kita. Mendengarkan bacaan Al-Quran dengan lagu yang indah, atau tartil, membantu kita meresapi setiap ayat dan menanamkannya dalam ingatan. Dalam Al-Quran, Al-Muzzammil (73:4) dinyatakan:

“أَوْ زِدْ عَلَيْهِ وَرَتِّلِ الْقُرْآنَ تَرْتِيلًا”

artinya, “atau tambahlah sedikit dan bacalah Al-Quran itu dengan tartil”.

Ketiga, kita juga perlu melibatkan indra ucapan kita. Saat kita membaca Al-Quran secara jahriyah atau keras, suara kita dapat memberikan rangsangan tambahan bagi ingatan kita. Dalam Al-Quran, Al-Israa (17:46) dinyatakan:

“وَجَعَلْنَا عَلَىٰ قُلُوبِهِمْ أَكِنَّةً أَن يَفْقَهُوهُ وَفِي آذَانِهِمْ وَقْرًا”

artinya,”Kami membuat tutupan atas hati mereka untuk memahami Al-Quran dan kepenyumbatan di telinga mereka”.

Namun, dalam berusaha mengoptimalkan penggunaan pancaindra kita dalam menghafal Al-Quran, kita harus juga memperhatikan untuk tidak jatuh ke dalam cara-cara menghafal yang keliru. Misalnya melihat mushaf dengan tidak bersuara, mendengarkan kaset Al-Quran tanpa melihat mushaf, atau merasa cukup dengan suara bacaan yang pelan. Itu akan lebih efektif jika dikombinasikan. Oleh karena itu, menggunakan seluruh indra kita dalam proses menghafal Al-Quran dapat menjadi kunci keberhasilan hafalan yang kuat dan mantap.

Saat Anda berada di Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional maka metode menghafal Al-Quran akan distandarkan sesuai dengan ketentuan sehingga diharapkan santri atau peserta akan mendapatkan kemudahan dan menyenangkan dalam proses menghafalkannya. Insyaa Allah.

Semoga kita dapat senantiasa memanfaatkan segala yang Allah berikan kepada kita untuk meraih pemahaman yang lebih dalam tentang Al-Quran dan mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Aamiin.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional

Informasi dan Pendaftaran
www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security