LUPA HAFALAN SAMPAI 52 KALI KESALAHAN, Apakah Berdosa?…

LUPA HAFALAN SAMPAI 52 KALI KESALAHAN, Apakah Berdosa?…

9 January 2020 Artikel 0
Lupa Hafalan Al-Quran itu tidak berdosa. Tolong asatidz jangan mematahkan semangat para pemula dalam mempelajari dan menghafalkan Al-Quran.
 
Bukankah yang berdosa itu jika hafalan yang sudah dihafalkan tidak dibaca lagi?… Jadi dosanya bukan terletak pada lupanya ingatan melainkan pada meninggalkan tilawah.
 
Lantas mengapa menyalahkan hafalan yang lupa?…
 
Saya pun pernah ketika membaca 1 halaman hafalan saya pun banyak yang lupa-lupa.
 
Bahkan 1 halaman salahnya bisa sampai 15 kali salah. Lantas saya baca berulang ternyata salahnya semakin berkurang.
 
Namun dari jumlah kelupaan justru lebih banyak lupanya.
Hitung saja begini.
 
Misalnya saya baca 1 kali salah 15 kali
saya baca lagi, salahnya 12 kali
saya baca lagi, salahnya 10 kali
saya baca lagi, salahnya 7 kali
saya baca lagi, salahnya 5 kali
saya baca lagi, salahnya 2 kali
saya baca lagi, ragunya 1 kali
saya baca lagi, tanpa ada kesalahan.
 
Lihat berapa jumlah hafalan yang lupa dalam satu halaman 15 + 12 + 10 + 7 + 5 + 2 + 1 = 52 kali salah, itu artinya 52 kali lupa untuk 1 halaman.
 

Pertanyaannya

Apakah itu berarti kalau lupa hafalan berarti dosa besar?…
Ataukah kita dibayar dengan pahala dari huruf-huruf yang dibaca?…
 
Karena itu, saya ubah beliefs saya dan murid-murid bahwa hafalan Al-Quran tidak bisa lupa. Yang ada adalah tersimpan, dan kita diberikan pahala bukan dari banyaknya hafalan yang lancar melainkan dari banyaknya huruf-huruf yang dibaca.
 
Bagaimana cara mengembalikan hafalan yang tersimpan?…
 
Duduklah 5-20 menit untuk melancarkan 1 halaman, tak peduli mau lupa berapa kali, itu bukan urusan kita. Yang terpenting adalah selalu tilawah Al-Quran.
 
Hafalan lupa itu bukan tanggungjawab kita. Yang harus kita lakukan adalah memperbanyak proses membacanya tanpa harus tergesa-gesa. Cukup 1 detik 1 mufradat, atau 4 detik 4 mufradat.
 
Firman Allah dalam Surat Al-Qiyamah: 16-19.
 
لا تُحَرِّكْ بِهِ لِسَانَكَ لِتَعْجَلَ بِهِ (١٦) إِنَّ عَلَيْنَا جَمْعَهُ وَقُرْآنَهُ (١٧)فَإِذَا قَرَأْنَاهُ فَاتَّبِعْ قُرْآنَهُ (١٨) ثُمَّ إِنَّ عَلَيْنَا بَيَانَهُ (١٩)
 
Terjemah:
 
16. Jangan engkau (Muhammad) gerakkan lidahmu (untuk membaca Al Quran) karena hendak cepat-cepat (menguasai)nya.
17. Sesungguhnya Kami yang akan mengumpulkannya (di dadamu) dan membacakannya.
18. Apabila Kami telah selesai membacakannya maka ikutilah bacaannya itu.
19. Kemudian sesungguhnya Kami yang akan menjelaskannya.
 
Baca kembali ayat-ayat yang sudah disimak di karantina tahfizh untuk dilancarkan setiap halamannya minimal setiap hari lancar 5 halaman atau setidaknya 2 halaman per hari. Bahkan yang dari karantina tahfizh pulang kembali ke pesantrennya tak jarang dimampukan oleh Allah untuk melancarkan kembali 10-20 halaman. Itu tergantung keluangan waktu dan kemampuan.
 
Jika saat karantina tahfizh mempraktikkan metode Yadain Litahfizhil Quran maka Insyaa Allah muraja’ah lebih terbantu dengan Visualisasi Terjemah dan Al-Quran Virtual yakni mengerti tadabur terjemah dan mengetahui bentuk tulisan.
 
Pada dasarnya, hafalan Al-Quran tidak bisa lupa, yang ada hanyalah tersimpan dan ayat-ayat itu merindukan untuk kembali dibaca.
 
www.hafalquransebulan.com

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security