Learn, Unlearn, & Relearn Metode Yadain

Learn, Unlearn, & Relearn Metode Yadain

6 October 2019 Artikel 0

Learn

Sejak kecil kita belajar dan belajar atau istilahnya learn. Namun pernahkah kita menyadari bahwa dari sekian banyak hal yang telah kita pelajari ternyata justru menghambat proses belajar berikutnya.

Banyak orang yang awalnya enggan untuk mengikuti program karantina hafal quran sebulan karena menurut pengalaman belajar sebelumnya hal itu tidak mungkin.

Keyakinan negatif ini merupakan hasil dari pembelajaran sebelumnya yang justru menghambat proses akselerasi belajar. Karena itu, sebelum melakukan pembelajaran sistem dan metodologi baru hendaknya calon peserta karantina tahfizh melakukan yang namanya unlearn atau melepaskan keyakinan atau bahkan pengetahuan yang sudah diketahui sebelumnya yang masih belum sesuai dengan harapan berikutnya.

Unlearn

Membuang keyakinan dan kebiasaan yang tidak lagi digunakan merupakan proses unlearn. Unlearn bertujuan untuk menghilangkan, membuang, meninggalkan konsep atau bahkan pengetahuan yang ternyata tidak benar, tidak lengkap, tidak sesuai dengan zaman, dan sebagainya.

Unlearn bisa dikatakan sebagai proses untuk menghilangkan kebiasan lama yang menghambat pencapaian suatu tujuan dalam hal ini menghafal Al-Qur’an 30 juz dengan sistem Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Calon peserta Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional kebanyakan sebelumnya sudah pernah menghafal Al-Qur’an minimal separuh juz ‘Amma. Menghafal juz ‘Amma ini merupakan proses learning menggunakan metode menghafal Al-Qur’an yang berbeda-beda antara satu peserta dengan peserta lainnya.

Relearn

Agar proses relearning dapat berhasil, hendaknya diawali dengan unlearn terlebih dahulu. Barulah kemudian learn dengan metode Yadain Litahfizhil Quran sebagai standar metode dalam program Karantina Hafal Qur’an Sebulan di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional jalan raya objek wisata Cibulan Maniskidul Jalaksana Kuningan Jawa Barat.

Jika proses learning, unlearning, dan relearning berhasil maka biasanya metode Yadain Litahfizhil Quran Insya Allah menghasilkan bentuk hafalan sebagai berikut:

Terbayang bentuk huruf (Al-Qur’an Virtual).

Terbayang tadabbur terjemah (Visualisasi Tadabbur).

3 juz yang mempraktikkan Al-Quran Virtual dan Visualisasi Tadabbur Insyaa Allah akan memudahkan 25 juz berikutnya.

Lebih mudah dikembalikan kelancarannya.

Semua itu karunia dari Allah Subhanahu Wata’ala bagi siapapun yang mau belajar Al-Qur’an dengan mengikuti 100% total sistem. Benar-benar diterapkan secara intensif dan konsisten dalam periode tertentu. Setelah itu, barulah memulai muraja’ah seumur hidup.

Hafal Al-Qur’an hendaknya tidak dijadikan sebagai tujuan utama melainkan yang terpenting sebagai sarana untuk mendekatkan diri kepada keridhaan Allah Subhanahu Wata’ala.

Informasi dan pendaftaran

lihat di www.hafalquransebulan.com

atau hubungi WA +6281312700100

Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Quran

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security