Momentum Keberkahan di Bulan Ramadhan: Wisuda Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Ke-82

Hafal Quran Sebulan

Momentum Keberkahan di Bulan Ramadhan: Wisuda Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Ke-82

3 April 2024 Berita 0

Kuningan, 3 April 2024, pukul 08:00 hingga 09:30 WIB, sebuah acara yang penuh makna dan keberkahan, yakni wisuda Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Angkatan Ke-82 Spesial Ramadhan, digelar di Jl. Baru Obyek Wisata Cibulan, RT. 17 RW. 04, Desa Maniskidul, Kecamatan Jalaksana, Kabupaten Kuningan, Provinsi Jawa Barat.

Acara yang dihadiri oleh para peserta karantina, keluarga mereka, serta para pengurus dan pembimbing dari Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional ini menghadirkan momen yang mengharukan sekaligus membanggakan bagi semua yang terlibat.

Latar Belakang

Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional merupakan lembaga pendidikan yang telah berdiri sejak 2014 dengan tujuan utama untuk membentuk generasi muslim yang hafidz dan hafidzah Al-Qur’an.
Setiap bulan, santri putra putri dari berbagai penjuru Indonesia datang ke pondok pesantren ini untuk mengikuti program karantina tahfizh Al-Qur’an yang intensif.

Pada tahun ini, tepatnya di bulan suci Ramadhan, Pondok Pesantren Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional menggelar acara wisuda untuk menyambut kelulusan angkatan ke-82 Spesial Ramadhan.

Angkatan ini dikenal sebagai angkatan spesial Ramadhan karena keseluruhan proses karantina dan ujian hafalan Al-Qur’an mereka dilakukan di bulan yang penuh berkah ini. Keberhasilan mereka dalam menghafal Al-Qur’an selama periode tersebut menjadi sorotan utama dalam acara wisuda tersebut.

Pembukaan Acara

Acara dimulai dengan penuh khidmat pada pukul 08:00 WIB. Masjid yang telah disiapkan untuk acara tersebut dipenuhi oleh peserta karantina, keluarga mereka, serta para undangan yang turut meramaikan acara. Suasana keharuan dan kegembiraan terasa begitu kental di udara.
Pembukaan acara ditandai dengan membaca hamdalah bersama dan membaca ayat suci Al-Qur’an yang di bacakan oleh Ustadz Syatibi. Keheningan yang turut diiringi oleh lantunan ayat-ayat suci tersebut menggambarkan kekhusyukan yang ada dalam hati setiap individu yang hadir.

Menyanyikan Lagu Indonesia Raya dan Mars Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Setelah pembacaan ayat suci Al-Qur’an, suasana kemudian berganti menjadi penuh semangat dengan dinyanyikannya lagu kebangsaan Indonesia Raya dan mars Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Suara para peserta karantina dan seluruh hadirin bergema di ruangan, menciptakan suasana kebersamaan yang erat dan penuh kebanggaan akan prestasi yang telah diraih.

Khotmil Qur’an

Suasana kemudian kembali tenang dan khusyu’ saat peserta karantina membacakan Khotmil Qur’an, menandakan bahwa mereka telah menyelesaikan hafalan Al-Qur’an sesuai dengan target masing-masing.

Khotmil Qur’an ini menjadi momen yang sangat istimewa bagi setiap peserta karantina, karena melalui proses ini, mereka telah membuktikan kesungguhan dan ketekunan mereka dalam menuntaskan hafalan Al-Qur’an.

Setelah Khotmil Qur’an, do’a pun dilantunkan dengan khidmat, mohon restu dan perlindungan dari Allah SWT untuk para peserta karantina dalam melanjutkan perjalanan hidup mereka setelah menyelesaikan karantina tahfizh Al-Qur’an.

Penyerahan Syahadah

Setelah momen yang penuh makna dalam Khotmil Qur’an dan do’a, acara dilanjutkan dengan penyerahan syahadah kepada para peserta karantina. Syahadah ini merupakan bukti sah bahwa mereka telah menyelesaikan program karantina tahfizh Al-Qur’an dengan baik dan sukses.

Tausiyah dan Penutup Acara

Momen puncak acara terjadi saat Ust. H. Ma’mun Al-Qurthuby, M.Pd., Al-Hafizh memberikan taushiyahnya kepada para peserta karantina dan seluruh hadirin.

Dalam tausiyah tersebut, beliau menyampaikan tentang pentingnya mengaitkan cita-cita dengan Al-Qur’an dan bahwa mempelajari Al-Qur’an adalah langkah paling efektif dalam mencari keberkahan.

Beliau mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas kesuksesan peserta angkatan ke-82 Spesial Ramadhan, terutama karena keberhasilan tersebut bertepatan dengan bulan suci Ramadhan.

Dalam konteks wisuda ini, beliau menekankan pentingnya bersyukur kepada Allah SWT tanpa memandang banyak atau sedikitnya hafalan yang telah dicapai. Setiap ayat yang dibaca akan dilipatgandakan pahalanya, terutama di bulan suci Ramadhan.

Terakhir, beliau memberikan empat hal yang harus diperhatikan saat menghafal Al-Qur’an, khususnya di Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional, yaitu SOP, Tahsin, Metode, dan Al-Qur’an Yadain. Namun, beliau menegaskan bahwa keempat hal tersebut hanya akan efektif jika didukung oleh tiga hal dasar: niat ikhlas, lingkungan yang mendukung, dan pendampingan dari guru yang kompeten dalam proses menghafal Al-Qur’an.

Kesimpulan

Acara wisuda Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional Angkatan Ke-82 Spesial Ramadhan ini tidak hanya menjadi momen untuk merayakan keberhasilan para peserta karantina dalam menyelesaikan program tahfizh Al-Qur’an, tetapi juga sebagai momen refleksi dan introspeksi diri bagi mereka untuk terus meningkatkan kualitas iman dan ibadah mereka di masa yang akan datang.

Semoga keberkahan selalu menyertai langkah mereka dalam menjalani hidup sebagai hafidz dan hafidzah Al-Qur’an.
Informasi dan pendaftaran program Karantina Tahfizh Al-Quran angkatan berikutnya silakan lihat di www.hafalquransebulan.com atau WhatsApp +6281312700100.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *