Tips Menghafal Al-Quran 28 hari 30 juz dari Alumni

Tips Menghafal Al-Quran 28 hari 30 juz dari Alumni

9 June 2017 Artikel 0
Menghafal Quran di Karantina Tahfidz AlQuran Nasional

Tips Menghafal Al-Quran 28 hari 30 juz dari Alumni. Berbagi pengalaman menghafal Al-Qur’an bersama Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional. Alhamdulillah atas anugerah Allah saya berkesempatan menyelesaikan hafalan Qur’an dalam waktu sebulan kurang (selama 28 Hari), berikut sharing saya :

1. Niatkan Ikhlas dan bertawakallah kepada Allah jika sudah mengazamkan untuk menghafal Al Qur’an.

2. Buat capaian target yang mampu dihafal dalam 1 hari, dan evaluasi pencapaiannya setiap hari di akhir malam sebelum tidur, buat penyesuaian target untuk esok.

3. Mulai hari saat sejak bangun tidur dengan do’a dan akhiri dengan do’a (harapan menghafal Al Qur’an). Selalu minta pada Allah yang pemilik Firman Al Qur’an al Kariim.

4. Pada saat akan mengahafal mulai dengan ta’awudz, baca satu halaman Al-Qur’an dari atas baris hingga baris ke 15 (pada Al-Qur’an standar Madinah), bacalah dengan tartil dan terdengar suaranya mantap di telinga kita, dan mantap di hati.

5. Coba pahami arti per katanya atau global per ayatnya (lebih mendukung dengan Qur’an yang ada terjemah per kata standar).

6. Mulai menghafal dari baris yang terbawah/ ayat yang terbawah. Misalnya jika jumlah dalam satu halaman ada 10 ayat, maka mulailah menghafal dari ayat yang ke 10, lalu setelah hafal lancar, tambahkan dengan menghafal ayat yang ke-9 nya, lalu lancarkan dengan menghafal dibaca diurut dari ayat ke-9 lalu ke-10, jika sudah lancar, tambah lagi hafalan ayat ke-8 nya, lalu ulang hafalan dengan urutan 8,9 dan 10, demikian seterusnya hingga dapat terhafal mulai ayat 1-10. Jangan khawatir binggung, otak kita sudah diformat oleh Allah secara istimewa dapat melakukan seperti ini. Teknik hafalan urut terbalik ini berfungsi memberikan penguatan pada hafalan kita. Karena semakin ayat ke bawah semakin kuat ayat yang kita hafal tersebut dengan seiring sering terulang ayat terbawah tersebut. Saat kita setorkan hafalan maka yang terjadi ayat pertama tidak kita lupakan, karena ayat tersbut adalah ayat terakhir yang kita hafal untuk kita setorkan pertama, sedangkan ayat ayat berikutnya adalah ayat yang sering kita ulang sehingga mantap setoran hafalan ayat ke-1 sd ke 10. demikian seterusnya per halaman kita hafalkan. Coba setor hafalan bertahap mulai per-halaman, meningkat jadi setor per seperempat juz (5 halaman), meningkat per setengah juz (10 halaman), dan meningkat lagi jadi 1 juz sekali setoran. Kuatkan hafalan pada kata ato ayat sulit dengan memahami makna kata ato ayat tersebut. Ingat firman Allah QS. Azzumar ayat 23-24 (bahwa Quran adalah perkataan terbaik, yang berulang-ulang sehingga bergetar kulit orang yg takut pada Allah, maka kemudian menjadi lembut kulit dan hatinya dengan dzikrullah … hayati ayat ini)

7. Latih hafalan kita sehingga tercapai kemampuan setara menghafal 1 baris per menit (akumulasi kurang lebih 20-30 menit per halaman); mengahafal satu ayat adalah pekerjaan sendiri, menghafal ayat berikutnya juga pekerjaan sendiri, begitu pula menyambung antar ayat adalah pekerjaan sendiri (total 3 pekerjaan harus dicapai maksimal 30 menit per halaman).

8. Jangan berputus asa, cukup disiplin dan tertib dalam menghafal, perhatikan dua kunci; jangan ter gesa-gesa dan jangan marah (kesal) jika mengalami kesulitan menghafal. Maka berhenti sejenak, perbaiki niat kita, tenangkan jiwa, ta’awudz kembali lalu lanjutkan hafalan.

9. Memang ada kalanya ada halaman halaman / ayat ayat yg perlu perjuangan lebih, tapi disitulah kasih sayang Allah ingin Melipatgandakan pahala bacaan kita, betapa setiap 1 huruf bukankah bernilai kebajikan 10 kali lipat (maka semangati diri mu, bahwa pada halaman tertentu perlu membaca banya berulang, sehingga banyak pahala dari bcaan kita).

10. Jangan pernah tinggalkan hafalan dengan bersama pada halaqoh, jangan menyendiri dengan keluar dari halaqoh, latihlah fokus dan konsentrasi kita menghafal dalam keramaian. Ketika keluar dari halaqoh, maka telah mengeluarkan kita dari majlis malaikat yang penuh ketenangan dan rahmat Allah di dalamnya.

11. Jika sudah kembali pada keluarga, bentuklah keluarga kita sama sama menjadi halaqoh Qur’an, maka anak-anak kita tidak protes jika disuruh menghafal karena abi dan uminya juga menghafal, bahkan disaat libur dari kegiatan akan ada rindu untuk kembali dalam kegiatan.

12. Jangan pernah berhenti menghafal karena harus ditingkatkan ke paham makna, dan mengamalkannya. Sampai kita mendapatkan posisi seperti yang pernah diraih Utsman Radhiyallaahu ‘anhu (khalifah ke-4) dimana akhir hayatnya sedang membaca Al Qur’an, atau anda sudah mengetahui seperti pada maqomnya Ubay bin Ka’ab Radhiyallahu ‘anhu yang bacaan merdunya disimak di majlis Allah bersama malaikatnya di sekitar Arsy Allah.

13. Bertemanlah dengan para penghafal Qur’an.
“Bacalah al qur’an, sesungguhnya ia akan datang pada hari kiamat sebagai syafaat bagi ahlinya.” (Al-Hadits)

-oleh Fata Fahmi Fikri
Alumni Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Program Hafal Al-Qur’an Sebulan Angkatan I

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security