Hafalan Al-Quran bisa menjadi Penolong atau Musuh

Hafalan Al-Quran bisa menjadi Penolong atau Musuh

8 June 2017 Artikel 0

Hafalan Al-Quran bisa menjadi penolong atau musuh. Hal ini mengingatkan saya pribadi dan pembaca pada agar ilmu yang diperoleh bermanfaat menjadi penolong kita. Mengapa ada orang yang belajar agama tetapi ilmunya tidak memberikan manfaat kepada dirinya?… dan tidak pula bermanfaat untuk orang sekitarnya.

Justru dengan ilmu yang tidak manfaat tersebut menjadikan dirinya semakin jauh dari penciptanya, angkuh dan sombong membuat semakin jauh dari kebaikan.

Padahal hidup ini paling lama 100 tahun sedangkan hidup di akhirat selamanya.

Satu hari di akhirat sama dengan seribu hari di dunia. Sebagaimana yang Allah Ta’ala sebutkan,

وَإِنَّ يَوْمًا عِنْدَ رَبِّكَ كَأَلْفِ سَنَةٍ مِمَّا تَعُدُّونَ

“Sesungguhnya sehari disisi Tuhanmu adalah seperti seribu tahun menurut perhitunganmu.” (QS. Al Hajj: 47).

Sehari hitungan akhirat adalah seribu tahun hidup di dunia. Maka dengan perhitungan ini manusia hanyalah hidup satu jam sampai satu jam setengah saja.

Hidup yang sangat pendek ini alangkah lebih baiknya dimanfaatkan untuk hal-hal yang bernilai abadi yaitu bekal kehidupan di akhirat yang lebih membahagiakan berupa surga dan Ridha Allah Subhanahu Wata’ala.

Sedangkan patut kita waspadai kemurkaan Allah Subhanahu Wata’ala sangat besar terhadap orang yang mengerti ilmu agama dan menjadi pemuka agama namun tidak mengamalkan apa yang dikatakannya. Firman Allah Subhanahu Wata’ala:

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لِمَ تَقُولُونَ مَا لا تَفْعَلُونَ . كَبُرَ مَقْتًا عِنْدَ اللَّهِ أَنْ تَقُولُوا مَا لا تَفْعَلُونَ

Artinya : “Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian di sisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan.” (QS. As-Shaf: 2-3)

Sebagaimana juga umat terdahulu yang mereka mengetahui isi kitab Taurat namun tidak mematuhinya sehingga diumpamakan sebagai keledai yang membawa kitab-kitab. Firman Allah Subhanahu Wata’ala:

مَثَلُ الَّذِينَ حُمِّلُوا التَّوْرَاةَ ثُمَّ لَمْ يَحْمِلُوهَا كَمَثَلِ الْحِمَارِ يَحْمِلُ أَسْفَارًا ۚ بِئْسَ مَثَلُ الْقَوْمِ الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِ اللَّهِ ۚ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الظَّالِمِينَ

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang dipikulkan kepadanya Taurat, kemudian mereka tiada memikulnya adalah seperti keledai yang membawa kitab-kitab yang tebal. Amatlah buruknya perumpamaan kaum yang mendustakan ayat-ayat Allah itu. Dan Allah tiada memberi petunjuk kepada kaum yang zalim.” (QS. Al-Jumu’ah: 5)

Kami berlindung kepada Allah Subhanahu Wata’ala dari berbagai hal yang membahayakan diri dunia dan akhirat.

Semoga Al-Qur’an kelak menjadi penolong kami dan bukan menjadi musuh kami.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

وَالقُرْاَنُ حُجَّةٌ لَكَ أَوْ عَلَيْكَ

“Al-Qur’an itu bisa menjadi pembelamu atau musuh bagimu.” (HR. Muslim)

Jika penghafal Al-Qur’an saja masih dikenai ancaman dahsyat saat tidak mengamalkan isi kandungan Al-Qur’an maka apalagi jika tidak ada kemauan untuk belajar Al-Qur’an. Maka penulis menasehati diri sendiri dan pembaca pada umumnya pelajarilah Al-Qur’an dan amalkan semaksimal yang bisa dilakukan.

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَلْتَنْظُرْ نَفْسٌ مَا قَدَّمَتْ لِغَدٍ ۖ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah diperbuatnya untuk hari esok (akhirat); dan bertakwalah kepada Allah, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.” (QS. Al-Hasyr:18)

Hanya dengan pertolongan Allah Subhanahu Wata’ala kita bisa bahagia di dunia dan akhirat selamanya.

Yadi Iryadi, S.Pd.
Dewan Pembina Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security