Yok Kita Tadaburi Al-Qur’an

Yok Kita Tadaburi Al-Qur’an

9 May 2019 Testimoni 0

Tadabur Al-Qur’an

oleh Aptaarkan Aurell Ishaqub (DKI Jakarta)

Alumni Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional Angktan ke 34 Program Sebulan 

hari pertama ane masu kekarantina ini merupakan hari yang menyenangkan, karena atas kehendaknya ane diberi kesempatan untuk menghafal Al-Qur’an. Hari demi hari kulewati tapi belum ada perubahan dalam metode penghafalan yang ane gunakan saat itu. ane memulai menghafal dari juz 2 dan masyaAllah akhirnya ane dimudahkan oleh Allah untuk menyelesaikan juz 2. dan ketika beranjak ke juz 29 terlebih dahulu,  masya Allah tantangan baru bagi ane, lebih sulit dari sebelumnya apalagi ketika ane masuk surah Al-Jinn, hemm lebih butuh ekstra daya untuk menyelesaikanya, ane butuh 3 hari untu menyelesaikanya.

Alhamdulillah setelah itu akupun mulai menghafal surat demi surat, juz demi juz, kuselesaikan dengan usaha yang tidak begitu sulit dari sebelumnya. Ketika hari sabtu disitulah ane merasakan ingin menyerah untuk menghafal al-quran. rasanya berat untuk menyelesaikan 30 juz dalam sebulan.

Baca Juga : Kisah Para Penghafal Qur’an

Adzan dzuhur pun berkumandang di seantero bumi Allah SWT, akupun langsung menuju mushola untuk menunaikan shalat dzuhur, dan disitulah ane merasa semangat ane kembali. Ane diingatkan akan sebuah ayat yang artinya :

“ketika Rahmat Allah SWT di cabut dari manusia, maka manusia itu tidak tahu berterima kasih dan kufur”.

Dan alhamdulillah aku mulai menghafal mulai menghafal kembali, Masya Allah. pencapaian ane alhamdulilah lebih cepat dari sebelumnya, bahkan perhari ane alhamdulillah bisa mendapat 15 – 22 halaman perhari.

Tadabur Al-Qur’an

hal yang bisa kita petik semuanya dari penglaman ane diatas adalah sebagai berikut :

  1. Perbaiklah ibadah kita, maka insyaAllah Al-Qur’an akan dengan sendirinya masuk ke dada kita. karena ibaratnya dirumah kita ada sebuah ventilasi tapi ventilasi itu penuh dengan deu dan kotoran sehingga angin beserta cahaya, sulit sekali untuk masuk kerumah kita dan kitapun menjadi resah dirumah sendiri karena tidak adanya udara dan cahaya yang masuk. Tapi kalaupun misalkan  ventilasi tersebut kita bersihkan maka udara dan cahayapun akan dengan mudah masuk kerumah, sehingga kita bisa  menerangi seluruh tempat. Begitu pula dengan Al-Quran, adalah suatu cahaya Allah yang tidak akan pernah menerangi/memasuki ke tempat yang masih kotor. Kalau hati kita bersih insya Alla cahaya itu akan masuk.
  2. Kesabaran adalah kunci dalam menghafal Al-Qur’an. Ketika itu hari selasa tepatnya tanggal 4 Septmber 2019.  ane memantapkan kaki ane menuju saung untuk bergabung bersama para pejuang Hafizh al-quran. nah ketika ane melihat halaman peserta lain yang tidak jauh dari ane, anepun cepat – cepat membuka Al-Qur’an dan langsung menghafal dan saat itu juga ane pun mengubah niat ane bahwasanya semua milik Allah SWT dan tepat pada waktu itu juga di Al-Qur’an  seperti bicara kepada ane kembali :

 

وَجَعَلْنَا بَعْضَكُمْ لِبَعْضٍ فِتْنَةً أَتَصْبِرُونَ ۗ وَكَانَ رَبُّكَ بَصِيرًا

Artinya : “Dan kami jadikan kamu sebagai cobaan bagi sebagian yang lain, maukah kamu bersabar dan tuhanmu maha melihat .  (Qs. Al-Furqon ayat 20 )

Terakhir, ketika ane sudah ayat demi ayat disertai dengan men Tadabur Al-Qur’an serasa menjadi teman, sahabat,serta pedoman bagi kehidupan ane, ketika ane salah Al-Qur’an langsung menegu ane melalui hati dan pikiran ane.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security