Jangan Putus Asa Meskipun Seharian Belum 1 Juz Hafalan Baru

Jangan Putus Asa Meskipun Seharian Belum 1 Juz Hafalan Baru

12 June 2017 Artikel 0

Apa yang terjadi apabila Anda menargetkan hafalan Al-Quran 20 halaman per-hari, tetapi yang terjadi justru hanya mendapatkan 1-5 halaman saja?

Jangan putus asa meskipun seharian belum sampai 1 Juz hafalan baru.

Bisa dikatakan wajar apabila bersedih saat melihat teman-teman lain cepat menghafal Al-Quran. Namun ingat bahwa mereka pun sudah pernah mengalami fase ‘kesulitan’ menghafal Al-Quran. Terutama pada periode awal menghafal Al-Quran di bawah 3 juz.

Itu hanya awal saja. Selanjutnya apabila sistem dan metodologinya dilakukan dengan baik maka pasti terjadi akselerasi atas kemukjizatan Al Quran untuk hafalan.

Kebanyakan orang lain saat targetnya tidak tercapai, mereka merasa frustrasi, cemas, gelisah, atau bahkan putus asa. Lebih parah lagi mengutuk diri bahwa dirinya tidak mampu menghafalkan Al-Quran.

Agar dapat menghafal Al-Quran dengan baik maka saat kesulitan menghafal Al-Quran justru harus bersyukur. Bersyukurlah karena Allah sedang menguji kesungguhan kita dalam menghafalkan kalam-Nya.

Bersyukur untuk hafalan Al-Quran yang sudah dicapai dan tetap semangat untuk meraih hafalan Al-Quran berikutnya. Seperti halnya disampaikan oleh guru kita, Dr. KH. Ahsin Sakho Muhammad, MA., Al-Hafizh bahwa banyak kosakata Al-Quran yang berulang. Ini merupakan mukjizat kemudahan Al-Quran. Bersyukurlah.

Menghafal Al-Quran di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Quran Nasional dengan sistem karantina tahfizh tentu harus mengikuti seluruh ketentuannya.

Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional lebih identik dengan akselerasi menghafal Al-Qur’an 30 Juz dalam waktu sebulan kemudian muraja’ah seumur hidup.

Apabila mengikuti seluruh program dengan baik maka dimungkinkan Insya Allah akan mampu menyetorkan hafalan Al-Qur’an per halaman sampai 30 Juz kurang dari sebulan.

Semua hasil usaha sudah ditentukan oleh Allah Subhanahu Wata’ala. Tidak perlu khawatir, cemas, gelisah. Bersyukurlah karena hafalan Al-Quran diperoleh bukan dari seberapa banyak ayat yang hafal lancar, melainkan dari seberapa banyak huruf-hurufnya dibaca dalam hafalan maupun tilawah Al-Quran.

Pahala membaca satu huruf Al-Quran menjadi 10 kali lipatnya. Rasulullah bersabda:

عن عَبْدَ اللَّهِ بْنَ مَسْعُودٍ، يَقُولُ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ حَرْفًا مِنْ كِتَابِ اللَّهِ فَلَهُ بِهِ حَسَنَةٌ، وَالحَسَنَةُ بِعَشْرِ أَمْثَالِهَا، لَا أَقُولُ الم حَرْفٌ، وَلَكِنْ أَلِفٌ حَرْفٌ وَلَامٌ حَرْفٌ وَمِيمٌ حَرْفٌ

Artinya: Kata ‘Abdullah ibn Mas‘ud, Rasulullah Shallallahu ‘Alaihi Wasallam bersabda, “Siapa saja membaca satu huruf dari Kitabullah (Al-Qur’an), maka dia akan mendapat satu kebaikan. Sedangkan satu kebaikan dilipatkan kepada sepuluh semisalnya. Aku tidak mengatakan alif lâm mîm satu huruf. Akan tetapi, alif satu huruf, lâm satu huruf, dan mîm satu huruf,” (HR. At-Tirmidzi).

Apabila belum mencapai target yang diharapkan maka harus ada evaluasi dan strategi agar ikhtiar dan hasil yang dicapai bisa lebih maksimal.

Jika 10-12 jam menghafal Al Quran dapat 1-5 halaman berarti masih dapat dioptimalkan lagi ikhtiarnya agar setiap hari bisa mencapai hafalan 20-30 halaman per hari. Bismillah…

Berikut ini daftar pertanyaan yang harus dipenuhi agar pelaksanaan karantina tahfizh dapat diikuti dengan maksimal oleh peserta Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional.

Apakah peserta mengikuti ikhtiar SOP dari sejak awal pendaftaran?….
SOP diibaratkan sebagai resep praktis yang sudah didesain sedemikian rupa sehingga diharapkan akan mampu menghafal Al-Qur’an sesuai dengan target yang ditetapkan oleh penyelenggara dan peserta.

Target Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional ada 2 macam yaitu target menuntaskan durasi belajar di karantina tahfizh antara 10-12 jam menghafal Al-Qur’an dan target pencapaian hafalan 30 Juz dalam waktu sebulan.

Apakah ada sisi ruhiyah/spiritual/keyakinan/prasangka negatif terhadap Hafalan Al-Qur’an?…
Keyakinan negatif peserta dalam menghafalkan Al-Qur’an dapat menghambat upaya menghafal Al-Qur’an.

Apakah peserta sudah mengerti sistem dan metode yang diterapkan di karantina tahfizh al-Qur an ?…
Metode apa pun menghafalkan Al-Qur’an pasti dibaca berulang. Namun di Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional mempunyai standar metode Yadain Litahfizhil Qur’an sehingga hendaknya seluruh peserta dipastikan menguasai dan mempraktikkan metode Yadain Litahfizhil Qur’an.

Apakah peserta bacaannya sudah memenuhi bacaan tartil & hadr standar Karantina Tahfizh Al-Qur’an?….
Bacaan yang sesuai kaidah tajwid akan sangat membantu para penghafal Al-Qur’an agar dapat mampu menghafal Al-Qur’an dengan baik dan benar tanpa menyalahi kaidah tajwid.

Uniknya menghafal Al-Quran diperlukan penjagaan kondisi fisik, mental, dan spiritual. Hal ini dimaksudkan agar dapat menghafal Al-Quran dengan optimal.

Saat proses Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional para muhaffizh-muhaffizhah dilarang menekan peserta dengan bentakan atau pun penekanan fisik/mental melainkan bantu dia dengan menunjukkan cara mencapai solusi terbaik seperti yang diharapkan.

Jangan putus asa meskipun seharian belum sampai 1 Juz hafalan baru. Berikut ini merupakan alokasi durasi menghafal Al-Quran. Awalnya terasa lambat, namun setelah dipraktikkan metodenya pada minimal 3 juz, maka akan terjadi akselerasi.

www.hafalquransebulan.com

Yadi Iryadi, S.Pd.
Founder Metode Yadain Litahfizhil Qur’an
Pembina II Yayasan Karantina Tahfizh Al-Qur’an Nasional

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

x  Powerful Protection for WordPress, from Shield Security
This Site Is Protected By
Shield Security